4 Cara Mudah Menjawab Pertanyaan Tentang Gaji Saat Interview

Pada saat proses wawancara kerja atau interview, berbagai macam pertanyaan akan diberikan oleh HRD. Mulai dari menggali seputar informasi pribadi pelamar dan juga hal yang berkaitan dengan pekerjaan pasti akan dipertanyakan dan diberitahukan langsung, kepada pelamar.

Termasuk besaran nominal gaji yang akan diberikan oleh perusahaan setiap bulannya kepada pekerja nya, tetapi juga ada beberapa perusahaan yang memberi kesempatan pada pelamar kerja untuk menyebutkan besaran nominal gaji yang diharapkan. Tetapi bukan berarti pelamar kerja bebas menentukan dan meminta gaji yang lumayan tinggi, harus disesuaikan dengan kemampuan.

Pertanyaan yang melibatkan tentang seputar gaji memang dapat membuat sebagian pelamar yang belum pernah bekerja atau fresh graduate, sering kebingungan dalam menjawabnya. Tetapi tenang saja, berikut ini ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang gaji pada saat wawancara kerja.

Cara Mudah Menjawab Pertanyaan Tentang Gaji Saat Interview Kerja

1. UMR

Jika kamu merasa gaji UMR cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 1 bulan, maka katakan sejujurnya jika kamu menginginkan gaji UMR kepada HRD pada saat interview kerja. Berikan juga alasan yang tepat, mengapa kamu menginginkan gaji UMR.

    Biasanya rata-rata pelamar kerja yang menginginkan gaji UMR yaitu fresh graduate yang belum mempunyai pengalaman kerja sama sekali, bertujuan agar perusahaan bersedia memberikan kesempatan untuk menerimanya. Maka saat diberikan kesempatan menentukan gaji, mereka memilih menjawab gaji sesuai dengan UMR setempat sebagai langkah awal dan pengalaman pertama memulai karir.

    2. Negosiasi Gaji Dengan Perusahaan

    Jika kesulitan dalam menentukan gaji perbulan cobalah teknik negosiasi dengan perusahaan secara langsung, pada saat HRD memberikan pertanyaan tentang besaran gaji yang kamu minta. Jawab lah dengan memberikan pertanyaan ke HRD, coba tanyakan biasanya rata-rata gaji yang diperoleh karyawan di perusahaan tersebut perbulan berapa. Jika kamu merasa nominal yang disebutkan kurang, lakukan negosiasi.

      Agar perusahaan menyetujui besaran nominal gaji yang kamu minta untuk setiap bulannya, sertakan juga alasan yang tepat mengapa kamu layak menerima gaji dengan besaran nominal tersebut. Misalnya, karena kamu telah mempunyai pengalaman di bidang pekerjaan yang terkait, sehingga telah menguasai berbagai skill yang dibutuhkan oleh perusahaan.

      3. Sebutkan Nominal Gaji

      Ada beberapa orang yang menunggu dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menentukan besaran pendapatan yang akan diperoleh setiap bulannya, biasanya orang yang berani menyebutkan besaran nominal secara langsung yaitu orang yang telah berpengalaman di bidang pekerjaan yang sedang dibutuhkan perusahaan.

        Menyebutkan besaran nominal gaji bukanlah suatu tindakan yang kurang sopan, karena perusahaan juga menghargai waktu dan tenaga pekerja nya. Asalkan jangan memanfaatkan kesempatan ini untuk keuntungan pribadi, seperti meminta besaran gaji yang terlalu tinggi .

        4. Mengikuti Ketentuan Perusahaan

        Jika kesulitan dan kebingungan dalam menentukan jawaban saat ditanya HRD tentang besaran gaji yang diminta, lebih baik jawab dengan mengikuti ketentuan dari perusahaan saja. Jika perusahaan memberitahukan besaran gaji yang telah ditentukan dan dirasa masih kurang, lebih baik katakan yang sejujurnya beserta alasannya.

          Tetapi jika besaran gaji yang ditentukan oleh perusahan sudah cukup memuaskan, maka katakan jika kamu bersedia dan menyetujui nya. Jangan sungkan untuk berkata yang sejujur-jujurnya pada saat proses interview, apalagi jika masalah gaji karena kamu berhak mendapatkan besaran nominal gaji yang sepadan dengan kemampuan yang kamu miliki.

          Perusahaan memberikan pertanyaan tentang seputar gaji kepada karyawannya juga karena sebagai salah satu bentuk menghargai jasa setiap karyawan, agar karyawan merasakan kesejahteraan hasil usahanya selama bekerja di perusahaan. Juga untuk melihat kepribadian calon pekerja nya, apakah cukup realistis atau malah sebaliknya.

          Tinggalkan komentar