4 Penyebab Anak Menjadi Keras Kepala

Tidak hanya orang dewasa saja yang mempunyai watak keras kepala, tetapi juga ada beberapa anak-anak yang mempunyai watak keras kepala. Ciri-ciri anak yang keras kepala diantaranya suka membantah, ingin menang sendiri, suka memerintah dan tidak patuh kepada orang tua nya.

Watak keras kepala yang dimiliki anak terkadang dapat membuat orang tuanya merasa kewalahan dan kesal dalam menghadapinya, tetapi orang tua selalu mempunyai rasa sabar dan cinta kasih yang luas untuk setiap anak-anaknya.

Untuk dapat mengatasi anak yang keras kepala maka orang tua harus mengenali beberapa penyebabnya terlebih dahulu, berikut ini ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak menjadi keras kepala yang harus orang tua ketahui.

Penyebab Anak Menjadi Keras Kepala

1. Meniru Sikap Orang Tua

Pada umumnya anak-anak mempunyai kebiasaan suka meniru orang tuanya, karena anak selama 24 jam penuh selalu bersama orang tuanya. Jadi untuk orang tua, berhati-hati lah saat akan berbicara dan bertindak agar anak bisa tetap menjadi anak yang mempunyai watak baik dan patuh kepada orang tuanya.

Akan tetapi masih banyak orang tua yang kurang bisa mengontrol sikapnya saat berada disekitar anak, sehingga anak dengan mudah akan menirunya. Misalnya saja, ayah meminta bantuan kepada ibu untuk mengambilkan barang. Tetapi ibu merasa malas dan menolak perintah dari ayah, sehingga anak melihatnya. Akibatnya dikemudian hari anak akan melakukan hal yang sama, yaitu berani menolak perintah orang tuanya.

2. Sering Dimarahi

Namanya juga anak-anak jadi wajar saja jika sering melakukan berbagai kesalahan yang berbeda untuk setiap harinya, karena mereka juga belum bisa membedakan mana hal yang boleh dilakukan dan tidak. Hal itu bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan masih membutuhkan banyak pengenalan dan pembelajaran.

Saat anak berbuat salah biasanya orang tua langsung memarahi anak tanpa berpikir panjang, akibatnya perasaan anak menjadi terluka dan bisa membuat anak sakit hati dan trauma.

Jika anak berbuat salah, tegur lah dengan baik dan berikan pemahaman bahwa tindakannya salah agar anak mudah memahami dan tetap tumbuh menjadi anak yang patuh dan lemah lembut.

3. Kurang Diperhatikan

Usia anak-anak masih membutuhkan banyak pendampingan dari orang tuanya, tetapi karena faktor lain seperti pekerjaan ataupun hal lainnya dapat membuat waktu orang tua bersama anaknya semakin singkat untuk setiap harinya. Jadi anak merasa kesepian dan kurang diperhatikan oleh orang tuanya.

Sehingga untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya biasanya anak-anak akan melakukan berbagai hal yang kurang disukai oleh orang tuanya, bisa juga melakukan hal yang dilarang oleh orang tuanya hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Mereka melakukan tindakan tersebut, karena mereka tidak mengetahui cara mengungkapkan perasaannya dengan baik.

4. Kecanduan ponsel

Adanya berbagai jenis game dan aplikasi media sosial yang ada didalam ponsel dapat mempengaruhi sifat anak, bukan salah game atau media sosialnya tetapi anak-anak tidak bisa mengatur waktu dan mengontrol emosi saat bermain game. Misalnya saat bermain game kalah, tapi anak-anak tidak bisa menerima kekalahan sehingga selalu berteriak dan marah-marah.

Untuk itu orang tua harus mengawasi anaknya saat bermain ponsel agar anak tidak mudah mengalami perubahan suasana hati, karena kurang bisa mengontrol emosi. Jika anak sudah kecanduan game atau ponsel, biasanya mereka akan mudah marah-marah dan mengabaikan perintah dari orang tuanya.

Setelah mengetahui beberapa penyebab anak menjadi keras kepala, cara untuk mengatasinya yaitu cukup dengan perhatikan anak dan lakukan pendekatan agar anak bisa terbuka kepada orang tuanya.

Tinggalkan komentar