Philophobia merupakan salah satu jenis phobia yang bisa dialami oleh banyak orang tanpa mereka sadari, belum banyak orang mengenal istilah philophobia ini karena begitu banyak nama jenis phobia yang ada. Sehingga banyak orang yang belum familiar dengan kata istilah philophobia tersebut.
Pengertian Philophobia
Philophobia merupakan salah satu phobia yang dialami oleh beberapa orang, dimana seseorang merasa cemas dan takut untuk kembali merasakan jatuh cinta. Tidak hanya takut merasakan jatuh cinta kembali, tetapi juga takut menjalin dan mempertahankan hubungan dengan pasangan.
Beberapa dari pembaca mungkin merasakan hal yang sama yaitu takut untuk merasakan jatuh cinta, meskipun dengan orang yang berbeda karena takut merasakan kekecewaan dan terluka. Jika benar, berarti tandanya kamu mengalami gejala philophobia.
Penyebab Gejala Philophobia
1. Trauma Masa Lalu
Salah satu penyebab pemicunya philophobia yaitu mempunyai trauma buruk di masa lalu. Misalnya pernah terjebak di dalam hubungan yang toxic seperti diselingkuhi, dibohongi, dikhianati hingga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pasangan. Sehingga kejadian buruk tersebut membuat seseorang menjadi trauma untuk menjalin hubungan kembali.
Meskipun tidak semua orang memiliki sifat yang sama dengan pasangan kita sebelumnya, tetapi jika seseorang sudah berkali-kali merasakan kegagalan dan kekecewaan dalam menjalin hubungan asmara pasti rasa kepercayaan nya dengan orang lain sudah hilang.
Untuk menjaga ketenangan jiwa dan pikiran maka dari itu mereka putuskan untuk menyendiri tanpa menjalani kisah cinta, karena takut jika trauma buruk di masa lalu akan terulang kembali. Bahkan mereka mempunyai prinsip jika sendiri lebih tenang dan bahagia, mengapa harus mempunyai pasangan karena belum tentu akan bahagia.
2. Takut Penolakan
Penderita philophobia tidak memandang gender, philophobia bisa dialami oleh wanita dan laki-laki bahkan tidak memandang usia. Biasanya yang takut dengan penolakan yaitu laki-laki, karena laki-laki lah yang biasanya menyatakan perasaan cinta terlebih dahulu kepada pujaan hatinya.
Laki-laki jika sudah menyukai dan tertarik dengan seseorang pasti akan berusaha mengejar dan melakukan berbagai hal apapun, untuk mendapatkan hati wanita yang telah menjadi pujaan hatinya.
Seperti yang dikatakan oleh beberapa orang bahwa laki-laki memang menang memilih siapa wanita yang pantas untuk dijadikan kekasih, tetapi jangan lupa bahwa wanita menang untuk menolak laki-laki yang tidak dicintai nya. Oleh karena itu ada beberapa laki-laki yang pernah mengalami mendapatkan lebih dari 1 kali penolakan dari wanita, hingga mengakibatkan trauma.
3. Peraturan Budaya
Sudah saling suka tetapi terhalang oleh budaya. Ada beberapa suku yang hingga kini masih mematuhi perintah dan larangan yang ada di budayanya, terkhususnya suku jawa. Saat akan menikah, biasanya orang jawa akan melakukan berbagai tahapan terlebih dahulu untuk melihat kecocokan kedua pasangan.
Biasanya saat akan menikah orang jawa melakukan hitungan angka perjodohan terlebih dahulu, jika hitungan angka perjodohan ketemu 24 dan 25 maka perjodohan sebaiknya tidak diteruskan. Namun menurut beberapa orang jawa, jika hitungan ketemu 24 dan 25 masih bisa dilanjutkan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus.
Tak hanya menghitung jumlah angka perjodohan saja, tetapi masih ada arah dan hal lainnya yang harus dipertimbangkan. Sebagian besar orang jawa masih mematuhi peraturan yang telah ada, untuk itu sudah ada beberapa orang yang pernah mengalami kegagalan dalam hubungan karena memilih untuk mematuhi dan mematuhi peraturan perjodohan adat jawa.
Cara Mengatasi Philophobia
1. Self Love
Jangan takut untuk kembali merasakan jatuh cinta, karena jatuh cinta indah jika bersama dengan orang yang tepat. Jangan pernah mencari cinta karena orang yang tepat pasti akan hadir dan berjuang untuk memberikan kita kisah cinta yang indah, tugas kita adalah menunggu dan terus menerapkan self love.
Jika kita sudah berhasil fokus kepada diri sendiri dan mencintai diri, maka aura positif yang kita pancarkan dari dalam diri bisa menarik perhatian orang yang memiliki pancaran aura yang sama positif nya dengan kita. Sehingga bersama orang yang tepat kita tidak perlu merasa khawatir dan terluka saat bersamanya.
2. Mengikhlaskan Masa Lalu
Kenangan yang ada di masa lalu memang tidak dapat dilupakan, tetapi kenangan buruk di masa lalu tidak seharusnya selalu diingat kembali. Mungkin terkadang kita masih merasa tidak terima dengan kejadian yang sudah terjadi di masa lalu, tapi apa boleh buat? Kita tidak bisa kembali ke masa lalu dan menggubah nya sesuai dengan yang kita inginkan.
Supaya perasaan dan pikiran kita bisa tenang dan trauma perlahan sembuh, lebih baik yang harus kita lakukan yaitu menerima dan mengikhlaskan semua yang pernah terjadi meskipun menyakitkan. Jika kita terus mengingat dan perasaan tidak terima terus muncul, maka kita tidak akan bisa sembuh dari trauma.
Itulah pengertian dan penjelasan mengenai seputar philophobia, jangan biarkan trauma yang kamu miliki menjadi penghambat untuk kamu bertemu dengan cinta sejati. Perbaiki diri dan seleksi setiap orang yang datang menawarkan cinta, untuk mendapatkan pasangan yang tepat.