Saat kita sedang dalam keadaan darurat dalam membutuhkan barang hingga tidak ada kesempatan atau waktu untuk membelinya, maka pasti kita akan memutuskan untuk meminjam barang pada orang lain.
Meminjam barang pada orang lain kini sudah menjadi hal yang lumrah, saking lumrah nya sebagian orang menjadi mempunyai kebiasaan atau ketergantungan selalu meminjam barang pada orang lain. Tentu tindakan tersebut kurang tepat dan bisa membuat orang lain merasa terbebani.
Dalam meminjam barang juga ada etika yang harus kita perhatikan dengan baik, agar orang yang bersedia memberikan pinjaman tidak merasa terbebani dan ikhlas dalam membantu atau meminjamkan barangnya. Adapun etika yang harus diperhatikan seperti berikut ini.
Etika Meminjam Barang Yang Tepat
1. Izin
Saat ingin meminjam barang milik orang lain biasakan untuk izin terlebih dahulu kepada pemiliknya, jangan main ambil dan memakai barang orang lain tanpa seizinnya sebagai bentuk menghargai orang lain. Karena meminjam barang tanpa izin merupakan salah satu tindakan yang kurang sopan dan jangan dinormalisasi, karena bisa menjadi kebiasaan buruk.
Meskipun kamu telah akrab dan kenal baik dengan orang yang akan kamu jadikan sebagai tempat meminjam barang, jangan lupa selalu menerapkan etika dalam meminjam agar orang lain tidak merasa kesal dan keberatan saat kita meminjam barang miliknya.
2. Kembalikan Tepat Waktu
Jangan sampai lupa ataupun sengaja menunda-nunda dalam mengembalikan barang pinjaman kepada orang lain, karena bagaimanapun barang tersebut merupakan miliknya dan masih diperlukan oleh nya. Jadi jangan sampai mengecewakan perasaan orang lain yang sudah bersedia berbaik hati untuk memberikan pinjaman kepada kita. Orang lain dapat melihat tingkat tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang hanya dengan melalui sikapnya saat meminjam barang.
Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab pasti akan cepat mengembalikan barang apa bila selesai digunakan dengan tepat waktu. Sedangkan seseorang yang kurang mempunyai tanggung jawab akan menunda-nunda dalam mengembalikan barang, bahkan ada pemilik yang mengambil barang nya sendiri karena tidak kunjung dikembalikan.
3. Jangan Memaksa
Jika pemilik barang terlihat kurang ikhlas atau menunjukan sikap seperti ragu-ragu dan keberatan saat akan meminjamkan suatu barang, lebih baik jangan memaksa untuk tetap meminjam dan menerima barangnya. Meskipun kita sedang membutuhkannya, daripada kita tetap menerima barang tersebut dengan perasaan kurang nyaman.
Lebih baik berusaha untuk membeli barang sendiri ataupun meminjam kepada orang lain yang bersedia dan iklas meminjamkan barangnya kepada kita. Bagaimana kita bisa mengetahui jika seseorang iklas atau tidak dalam meminjamkan barang? Perhatikanlah dengan baik ekspresi wajah dan gerak-gerik tubuhnya, serta pakailah feeling.
4. Jelaskan Tujuan
Agar pemilik barang dapat memahami kondisi kita maka jelaskan alasan kamu meminjam barang, misalnya barang akan digunakan untuk apa dan kapan. Untuk menyakinkan pemilik barang agar bersedia untuk meminjamkan barangnya kepada kita.
Jika pemilik bersedia meminjamkan barangnya maka jaga barang tersebut dengan baik, rawat dan jangan sampai rusak ataupun hilang. Jangan lupa untuk mengembalikan barang yang dipinjam sesuai dengan waktu yang sesuai dengan kesepakatan dan ucapkan terimakasih.
Itulah beberapa cara menerapkan etika meminjam barang yang tepat, agar pemilik barang tidak merasa keberatan dan terbebani saat akan meminjamkan barangnya kepada kita.