Tempe: Dari Makanan Rakyat Jadi Superfood Kaya Manfaat dan Aneka Olahan Lezat
Tempe, siapa yang tak kenal makanan fermentasi satu ini? Identik dengan Indonesia, tempe telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Nusantara. Bukan hanya rasanya yang lezat dan harganya yang terjangkau, tempe juga dikenal sebagai sumber protein nabati yang sangat baik, menjadikannya pilihan populer bagi vegetarian, vegan, maupun mereka yang sadar akan kesehatan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tempe, manfaatnya, serta berbagai olahan tempe yang menggugah selera.
Hallo Readers Sabaysa.com! Selamat datang di dunia tempe yang penuh kejutan. Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang makanan fermentasi kebanggaan Indonesia ini.
Asal Usul dan Sejarah Tempe
Sejarah tempe diperkirakan dimulai beberapa abad lalu di Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tempe sudah dikenal sejak abad ke-16 atau ke-17. Tempe awalnya merupakan makanan rakyat yang terbuat dari ampas tahu atau kedelai sisa yang difermentasi. Proses fermentasi ini tidak hanya membuat tempe lebih mudah dicerna, tetapi juga meningkatkan kandungan nutrisinya.
Pada awalnya, tempe dibuat secara tradisional dengan menggunakan daun jati sebagai pembungkus. Daun jati mengandung bakteri Rhizopus oligosporus yang berperan penting dalam proses fermentasi. Seiring perkembangan zaman, pembungkus tempe beralih menggunakan daun pisang dan plastik yang lebih praktis.
Popularitas tempe terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari makanan sederhana, tempe kini telah menjadi hidangan yang diakui secara internasional. Banyak chef dan restoran ternama yang mulai memasukkan tempe ke dalam menu mereka, membuktikan bahwa tempe bukan hanya sekadar makanan rakyat, tetapi juga memiliki potensi kuliner yang luar biasa.
Proses Pembuatan Tempe
Proses pembuatan tempe terbilang sederhana, namun membutuhkan ketelitian dan kebersihan agar menghasilkan tempe berkualitas. Berikut adalah tahapan umum dalam pembuatan tempe:
- Pembersihan dan Perebusan Kedelai: Kedelai dicuci bersih dan direbus hingga empuk. Perebusan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan melunakkan kedelai.
- Pengupasan Kulit Ari: Setelah direbus, kedelai didinginkan dan kulit arinya dikupas. Proses ini dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin pengupas.
- Perendaman dan Pengasaman: Kedelai yang sudah dikupas direndam dalam air asam (biasanya menggunakan air asam jawa atau cuka) selama beberapa jam. Perendaman ini bertujuan untuk menciptakan kondisi asam yang optimal bagi pertumbuhan jamur Rhizopus oligosporus.
- Pencampuran dengan Ragi Tempe: Kedelai yang sudah direndam ditiriskan dan dicampur dengan ragi tempe. Ragi tempe mengandung spora jamur Rhizopus oligosporus yang akan memfermentasi kedelai.
- Pengemasan: Kedelai yang sudah dicampur ragi dikemas dalam wadah yang berpori, seperti daun pisang atau plastik berlubang.
- Fermentasi: Kedelai yang sudah dikemas dibiarkan selama 1-3 hari pada suhu ruangan. Selama proses fermentasi, jamur Rhizopus oligosporus akan tumbuh dan mengikat kedelai menjadi padatan yang kompak.
- Pemanenan: Tempe siap dipanen setelah kedelai terikat sempurna dan ditutupi dengan lapisan jamur berwarna putih.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Tempe
Tempe dikenal sebagai makanan yang kaya nutrisi. Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi utama dalam tempe:
- Protein: Tempe merupakan sumber protein nabati yang sangat baik. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta menghasilkan enzim dan hormon.
- Serat: Tempe mengandung serat yang tinggi, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan menurunkan kadar kolesterol.
- Vitamin: Tempe mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin B12 (terutama pada tempe yang difermentasi dengan bakteri tertentu), vitamin B2 (riboflavin), dan niacin.
- Mineral: Tempe mengandung berbagai mineral, seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan fosfor.
- Isoflavon: Tempe mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki aktivitas estrogenik lemah dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, osteoporosis, dan beberapa jenis kanker.
- Probiotik: Proses fermentasi dalam pembuatan tempe menghasilkan probiotik, bakteri baik yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Berkat kandungan nutrisinya yang kaya, tempe menawarkan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya:
- Meningkatkan Kesehatan Jantung: Isoflavon dalam tempe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
- Menjaga Kesehatan Tulang: Kalsium dan isoflavon dalam tempe dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan: Serat dan probiotik dalam tempe dapat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan meningkatkan kesehatan mikroba usus.
- Mengontrol Kadar Gula Darah: Serat dalam tempe dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Probiotik dalam tempe dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi antibodi dan sel-sel kekebalan tubuh.
- Sumber Protein Alternatif: Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik bagi vegetarian dan vegan, serta mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging.
Aneka Olahan Tempe yang Menggugah Selera
Tempe sangat fleksibel untuk diolah menjadi berbagai macam hidangan lezat. Berikut adalah beberapa contoh olahan tempe yang populer:
- Tempe Goreng: Olahan tempe paling sederhana dan populer. Tempe diiris tipis atau tebal, dibumbui dengan bawang putih, ketumbar, dan garam, lalu digoreng hingga kering dan renyah. Tempe goreng cocok disantap sebagai lauk, camilan, atau pelengkap nasi.
- Tempe Mendoan: Tempe yang digoreng dengan adonan tepung yang tebal dan basah. Tempe mendoan memiliki tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar. Biasanya disajikan dengan cabe rawit atau sambal kecap.
- Tempe Bacem: Tempe yang dimasak dengan bumbu bacem yang manis dan gurih. Bumbu bacem terbuat dari gula merah, kecap manis, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan rempah-rempah lainnya. Tempe bacem cocok disantap sebagai lauk nasi atau sebagai camilan.
- Tempe Orek: Tempe yang dipotong dadu atau korek api, lalu ditumis dengan bumbu cabe, bawang merah, bawang putih, dan kecap manis. Tempe orek memiliki rasa yang pedas, manis, dan gurih.
- Sayur Lodeh Tempe: Sayur lodeh adalah masakan berkuah santan yang berisi berbagai macam sayuran, seperti labu siam, terong, kacang panjang, dan tempe. Sayur lodeh tempe memiliki rasa yang gurih dan lezat.
- Sambal Tempe: Sambal yang terbuat dari tempe yang digoreng atau dibakar, lalu diulek dengan cabe, bawang merah, bawang putih, terasi, dan bumbu lainnya. Sambal tempe memiliki rasa yang pedas, gurih, dan sedikit manis.
- Burger Tempe: Tempe yang dihaluskan dan dibentuk menjadi patty burger, lalu dipanggang atau digoreng. Burger tempe merupakan alternatif yang sehat dan lezat untuk burger daging.
- Tumis Tempe Kacang Panjang: Tempe dan kacang panjang ditumis dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabe, dan bumbu lainnya. Tumis tempe kacang panjang merupakan hidangan sederhana yang kaya nutrisi.
- Kering Tempe: Tempe yang dipotong kecil-kecil, digoreng kering, lalu dibumbui dengan bumbu balado atau bumbu lainnya. Kering tempe cocok dijadikan sebagai lauk atau camilan.
- Sate Tempe: Tempe yang dipotong dadu, ditusuk dengan tusuk sate, lalu dibakar atau dipanggang. Sate tempe biasanya disajikan dengan bumbu kacang atau bumbu kecap.
- Pepes Tempe: Tempe yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu rempah, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus atau dibakar. Pepes tempe memiliki aroma yang harum dan rasa yang gurih.
- Keripik Tempe: Tempe yang diiris tipis-tipis, dibumbui, lalu digoreng hingga kering dan renyah. Keripik tempe cocok dijadikan sebagai camilan.
- Nugget Tempe: Tempe yang dihaluskan, dicampur dengan tepung dan bumbu, lalu dibentuk menjadi nugget dan digoreng. Nugget tempe merupakan alternatif yang sehat dan lezat untuk nugget ayam.
- Botok Tempe: Tempe yang dihaluskan dan dicampur dengan kelapa parut, bumbu rempah, dan petai cina, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Botok tempe memiliki rasa yang gurih dan aroma yang khas.
- Brownies Tempe: Tempe yang dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan brownies. Brownies tempe merupakan alternatif yang sehat dan lezat untuk brownies biasa.
- Es Krim Tempe: Tempe yang dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan es krim. Es krim tempe merupakan inovasi kuliner yang unik dan sehat.
Tips Memilih dan Menyimpan Tempe
Berikut adalah beberapa tips memilih dan menyimpan tempe agar tetap segar dan berkualitas:
- Pilih tempe yang memiliki lapisan jamur berwarna putih merata. Hindari tempe yang memiliki bercak hitam atau warna yang tidak merata.
- Perhatikan aroma tempe. Tempe yang segar memiliki aroma khas fermentasi yang tidak menyengat.
- Tekan tempe secara perlahan. Tempe yang baik terasa padat dan tidak lembek.
- Simpan tempe di dalam lemari es. Tempe dapat disimpan di dalam lemari es selama 3-5 hari.
- Jika ingin menyimpan tempe lebih lama, bekukan tempe di dalam freezer. Tempe beku dapat bertahan hingga 2-3 bulan.
Kesimpulan
Tempe adalah makanan fermentasi yang kaya nutrisi dan menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Selain itu, tempe juga sangat fleksibel untuk diolah menjadi berbagai macam hidangan lezat. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, tempe layak menjadi bagian dari menu makanan sehari-hari. Jadi, jangan ragu untuk mengonsumsi tempe dan menikmati kelezatan serta manfaatnya! Selamat mencoba berbagai olahan tempe yang menggugah selera!