Pengertian dan 5 Ciri-ciri Orang Narsistik

Untuk sebagian masyarakat mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata narsistik, khususnya untuk orang yang sering membuka media sosial. Banyak sekali konten kreator dan dokter yang membahas tentang narsistik. Mulai dari ciri-ciri, ciri gejalanya, penyebab dan cara mengatasinya.

Pengertian Narsistik

Narsistik merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang dialami oleh seseorang dan bisa merugikan orang lain yang dekat  dengannya, berada disekitar orang yang narsistik dapat menguras energi dan membuat lelah. Untuk itu beberapa orang lebih memilih untuk menghindarinya, demi menjaga kesehatan mentalnya.

Orang narsistik selalu ingin dianggap penting, unggul dan lebih baik daripada orang lain. Bahkan mereka ingin dikagumi oleh setiap orang, bisa juga dikatakan bahwa orang narsistik haus akan validasi dari orang lain.

Ciri-ciri Orang Narsistik

1. Terlalu Percaya Diri

Mempunyai rasa percaya diri memang bagus namun, orang yang narsistik mempunyai rasa percaya diri yang terlalu tinggi. Sehingga narsistik mudah menilai dan memandang remeh orang lain dan merasa bahwa mereka yang paling baik dan unggul sendiri, kita bisa mengenali ciri-ciri orang narsistik dari sikap dan perkataan nya.

Orang yang narsistik dalam bersikap mereka memang terlihat elegan dan berkelas, narsistik selalu mengutamakan dan memperhatikan penampilan serapi dan semenarik mungkin agar menjadi sorotan atau pusat perhatian. Sedangkan dari perkataannya, narsistik selalu berbicara yang tinggi-tinggi dengan tujuan agar orang lain kagum kepada pencapaiannya.

    2. Mengharapkan Pujian

    Orang narsistik juga sering melakukan apapun demi mendapatkan pujian dari orang lain, bahkan ada beberapa dari narsistik rela menutupi sikap aslinya dan berpura-pura baik untuk mendapatkan pujian. Karena mereka senang sekali di puji apalagi jika bisa dikenal oleh banyak orang.

    Bagi orang narsistik, pujian dari orang lain merupakan sumber energi dan kekuatan yang bisa membuat orang narsistik terus merasa bersemangat. Apapun dilakukannya demi mendapatkan pujian, termasuk seringĀ  mengunggah foto di media sosial. Narsistik berharap ada beberapa orang yang berkomentar dan memberinya pujian yang positif.

      3. Pandai Mempengaruhi Orang Lain

      Meskipun narsistik salah satu gejala gangguan kesehatan mental, tetapi sangat sulit bagi beberapa orang untuk mengenalinya. Karena orang narsistik selalu tampak seperti orang normal dan sehat pada umumnya, bahkan bisa dibilang sangat pandai karena beberapa orang narsistik selalu mempunyai pencapaian untuk dibanggakan.

      Orang yang narsistik memang pandai karena mereka bisa mempengaruhi orang lain dengan mudah, tanpa orang lain sadari. Orang narsistik mempunyai cara khusus agar orang lain mau menuruti dan melakukan keinginannya, orang narsistik sudah terbiasa memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadinya. Untuk itu mereka terus mengunakan kemampuannya demi mencapai tujuan, tanpa harus bersusah payah.

        4. Meremehkan Orang Lain

        Orang yang narsistik sangat tidak menyukai jika ada orang lain yang lebih unggul daripada dirinya, apalagi jika sampai mengetahui bahwa orang tersebut mendapatkan pujian dari orang lain. Pasti orang narsistik akan merasa kesal, cemburu dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang lain mampu mendapatkan pencapaian yang luar biasa.

        Bagi orang narsistik tidak boleh ada satupun orang yang lebih unggul darinya, jika ada orang yang lebih unggul darinya maka dia akan berusaha mencari seribu cara untuk menjatuhkan orang tersebut. Salah satu cara yang paling sering narsistik gunakan yaitu dengan mencari kesalahan, bergosip, menyebarkan hoax dan meremehkan orang terkait dihadapan orang lain.

          5. Suka Drama

          Berurusan dengan orang narsistik dapat membuat seseorang merasa lelah dan stress, karena orang narsistik tidak mau mengakui kesalahan dan terus membela diri dengan berbagai cara. Orang narsistik suka membesar-besarkan masalah kecil, agar mendapatkan dukungan dan perhatian dari orang lain.

          Biasanya untuk mendapatkan perhatian dan dukungan dari orang lain, orang narsistik tidak segan-segan untuk melakukan playing victim. Karena orang narsistik pandai mengarang cerita, maka narsistik juga pandai memainkan posisi peran dari drama yang telah dia ciptakan. Sudah jelas sekali bahwa berurusan dengan narsistik sangat menguras energi dan bisa memancing emosi.

            Untuk penyebab narsistik bisa disebabkan karena seseorang masih kekanak-kanakan, faktor genetik, trauma masa lalu, pengaruh media sosial dan masalah kesehatan mental. Untuk mengatasinya diperlukan bantuan tenaga ahli seperti psikiater dan psikolog.

            Tinggalkan komentar