Slow living merupakan gaya hidup sederhana yang lebih menekankan seseorang untuk menikmati setiap momen dan proses yang dilewati, jika disederhanakan slow living seperti hidup santai namun bukan berarti bermalas-malasan. Mereka berusaha tetap berjuang sambil menikmati proses dengan tidak terlalu terburu-buru mengejar target.
Bisa perhatikan banyak disekitar kita ada beberapa orang yang terlalu mengejar target dan berharap cepat meraih kesuksesan justru lebih mudah mengalami tekanan mental, bahkan mereka cenderung lebih sering mengalami kegagalan karena kurangnya pertimbangan atau perhitungan yang tepat saat hendak memutuskan segala sesuatunya.
Sehingga saat ini jumlah orang yang memilih menerapkan slow living lumayan meningkat, karena menurut beberapa orang yang telah menerapkan slow living mereka merasa lebih tenang dalam menjalani segala sesuatunya. Bahkan mereka selalu menemukan kelancaran saat menjalankan slow living.
Cara Menerapkan Slow Living
1. Fokus Pada Diri Sendiri
Berhenti membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, jangan selalu melihat pencapaian orang lain. Tetapi sadarilah bahwa setiap orang tentu mempunyai proses dan waktu yang berbeda-beda dalam mencapai kesuksesan, tetap fokus pada diri sendiri dan berusaha fokus untuk mencapai tujuan atau kesuksesan juga merupakan salah satu cara menerapkan slow living.
Saat melihat perjalanan atau proses kesuksesan orang lain yang begitu mudah dan selalu lancar, jangan sampai timbul perasaan iri hati sehingga timbul keinginan untuk bersaing. Tetapi jadikan lah kesuksesan orang lain sebagai bahan bakar untuk bersemangat lagi dalam meraih kesuksesan, yakinkan diri bahwa kamu pasti suatu saat juga bisa meraih kesuksesan. Jangan malah menjadikan mereka sebagai saingan yang harus ditaklukkan.
2. Batasi Scrolling Media Sosial
Slow living, hidup santai bukan berarti kita bebas melakukan segala apapun dengan sesuka hati kita yang artinya, kita harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Jangan menghabiskan waktu untuk rebahan, tidur, main dan scrolling media sosial tanpa mengenal waktu karena tindakan tersebut bukan mencerminkan slow living tapi malas.
Batasi dan kurangi kebiasaan scrolling media sosial, daripada sibuk menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial lebih baik cari kegiatan yang bermanfaat. Misalnya mencari kesibukan dengan melakukan berbagai hobi, belajar hal-hal baru, mengembangkan skill dan lainnya.
3. Tidak Mudah Terpengaruh
Jika ingin lancar menerapkan slow living maka jangan menjadi orang yang mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain dan standar media sosial, karena mendengarkan dan mengikuti perkataan orang lain dan standar media sosial hanya akan membuat orang lain terus overthinking dan rentan mengalami stress.
Oleh karena itu tidak semua perkataan orang lain dan standar media sosial harus kita ikuti, mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh orang lain dan di share di media sosial hanya akan membuat orang lain merasa kelelahan akibat kewalahan dan menjadikannya tidak berbahagia dalam menjalani kehidupan.
4. Memprioritaskan Kebahagiaan
Fokus melakukan berbagai hal yang membuat kita merasa lebih baik dan bahagia juga merupakan salah satu cara menerapkan slow living, oleh sebab itu jangan menjadi people pleasure jadilah diri sendiri yang apa adanya agar bisa bahagia dan tidak tertekan dalam melakukan hal apapun.
Berani katakan tidak kepada orang lain dan jangan menghabiskan waktu untuk memperioritaskan kepentingan hingga kebahagiaan orang lain, karena yang sebenarnya harus dijadikan prioritas itu diri kita sendiri. Jadi jangan sampai karena terlalu tidak enakan dan memprioritaskan orang lain, kita mengabaikan diri sendiri dan menjadi tidak bahagia.
Itulah pengertian dan cara menerapkan slow living, berbagai cara-cara diatas mungkin terlihat simpel atau sederhana untuk dilakukan tetapi membutuhkan tekad dan konsisten agar bisa menciptakan kehidupan yang tenang dan bahagia.